Friday, July 15, 2005

Rakyat Miskin Bertambah Banyak

Maraknya pemberitaan tentang busung lapar di sana-sini, bahkan hingga menelan korban jiwa, serta langkanya BBM mengingatkan saya akan iklan testimoni urgensi pencabutan subsidi BBM yang dipasang Freedom Institute di media massa beberapa waktu lalu.
Secara telanjang para ahli membeberkan betapa argumen dalam iklan tersebut banyak mengandung kelemahan di sana- sini dari segi teori, terutama teori bahwa pengurangan subsidi BBM akan menurunkan angka kemiskinan secara signifikan. Namun, faktanya sekarang muncul begitu jelas, orang miskin di negeri ini ternyata bertambah banyak.
Tidak perlu teori rumit dari ekonom bergelar doktor yang namanya kerap dikutip media massa untuk menjelaskan mengapa ada kasus busung lapar. Karena itu sinyal sederhana, bahwa mereka lapar karena miskin. Itu saja. Rakyat miskin memang harus disubsidi oleh yang kaya, termasuk oleh negara, selama pemerintah belum mampu menyejahterakan rakyatnya.
Saya tidak tahu argumen apalagi yang akan dilontarkan Freedom Institute guna menjelaskan kondisi riil rakyat yang nyawanya harus rontok gara-gara tak mampu beli makanan.
***
Effi Harfiana
Griya Lembah Depok
DEPOK
(Surat Anda, KOMPAS 9 Juli 2005)

No comments: