Thursday, December 08, 2011

Orangtua egois


Anda yang sering berlalulintas di jalan raya pasti pernah atau sering menyaksikan orangtua atau suami istri yang mengendarai sepedamotor lengkap dengan helm dikepala membonceng anak kecil atau menggendong bayi. Sementara sang anak polos tanpa pelindung. Sekilas ini pemandangan biasa. Bahkan ada yang menilai cermin orangtua sayang anak.

Betapa tidak? Dengan segala keterbatasan, orangtua berupaya tetap mengajak anaknya bepergian atau sekadar mengantar - jemput ke sekolah. Saat musim mudik lebaran fenomena ini kian kentara. Bahkan, tidak hanya anak yang dibawa, dus dan tas besar berisi bekal dan oleh-oleh pun ikut bertenger di atas sepedamotor mereka.

Namun saat membayangkan jika terjadi kecelakaan maka mudah ditebak apa yang akan terjadi. Jika semua penumpang terjatuh, dipastikan kepala ayah dan ibu akan selamat sebab terlindungi helm. Namun tidak demikian sang anak. Karena tidak mengenakan helm sebagaimana ayah dan ibunya, paling tidak kepala si anak bisa geger otak akibat terbentur aspal jalan.

Alih-alih sayang anak, model orangtua demikian sejatinya adalah orangtua egois. Hanya memikirkan keselamatan kepala mereka, sementara batok kepala anak mereka tidak terlindungi. Sampai saat ini pemandangan semacam ini masih saja terjadi di jalanan. Apakah kita prihatin? Atau kita termsuk orang tua egois yang hanya sudi melindungi kepala kita sementara kepala anak kita dibiarkan terancam terbentur aspal? Duh...